Indonesia kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan senilai Rp31,9 miliar ke Palestina

Laporan reporter Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pemerintah Indonesia kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan senilai Rp31,9 miliar berupa peralatan rumah sakit dan obat-obatan ke Gaza, Palestina.

Bantuan tersebut diserahkan Presiden Joko Widodo di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Alhamdulillah, hari ini kita kembali mengirimkan bantuan kepada saudara-saudara kita di Gaza dengan 2 pesawat dan mengangkut 21 ton, kata Presiden Joko Widodo dalam situs resmi Kementerian Kesehatan, Senin (20 November 2023).

Bantuan tersebut berupa obat-obatan, peralatan rumah sakit dan kebutuhan lainnya sesuai kebutuhan masyarakat Gaza.

Presiden Joko Widodo mengatakan bantuan kemanusiaan tidak hanya datang dari pemerintah.

Baca juga: Israel berulang kali menyerang RS Indonesia di Gaza, 3 relawan Indonesia hilang

Namun juga dunia usaha dan masyarakat yang diarahkan melalui PT Paragon Teknologi dan Inovasi, Aliansi Kemanusiaan Indonesia, Kita Bisa, Badan Amil Zakat Nasional, WeCare dan lain-lain.

Penyerahan bantuan akan dikirimkan dalam 2 paket.

Bantuan gelombang pertama dari masyarakat dan dunia usaha diserahkan dengan pesawat kargo Bluebird dari Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma di Jakarta pada Senin 20 November 2023.

Bantuan tahap kedua dari pemerintah akan dikirim dengan Lion Air Airbus A 3330 Neo dari Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa, 21 November 2023 ke Bandara El Erish di Mesir dan selanjutnya ke Gaza.

“Semoga bantuan kemanusiaan dapat membantu saudara-saudara kita di Gaza. Saya tegaskan, bangsa Indonesia akan terus mendukung perjuangan Palestina, kata Joko Widodo.

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin yang mendampingi Presiden Joko Widodo mengatakan, total bantuan kemanusiaan yang dikirim hari ini berjumlah Rp31,9 miliar, dimana sekitar Rp18 miliar dikelola oleh Kementerian Kesehatan.

READ  Lihat penampakan Ammar Zoni usai ditangkap polisi

Budi mengatakan, bantuan kemanusiaan yang akan dikirimkan Kementerian Kesehatan pada tahap awal akan berupa peralatan medis rumah sakit dalam jumlah besar untuk mendukung perawatan yang diperlukan.

Namun hal tersebut tidak terjadi karena mempertimbangkan situasi di sana dan kondisi listrik yang terbatas.



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *