Bank Puntung, Upaya Nojoron Kudus dalam Pengelolaan Sampah – Fintechnesia.com

FinTechnesia.com | Diperkirakan 4,5 triliun puntung rokok dibuang di seluruh dunia setiap tahunnya. Filter atau stok yang sebagian besar terdiri dari mikroplastik dikenal sebagai serat selulosa asetat.

Selulosa asetat atau yang sering disebut puntung rokok filter plastik yang bentuknya seperti kapas putih tergolong limbah dapat terfotodegradasi. Proses degradasi pantat memerlukan waktu yang cukup lama dan membutuhkan proses yang panjang agar dapat terurai secara alami.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), lebih dari 70 miliar batang rokok dikonsumsi setiap tahunnya. Diperkirakan sekitar 35% dari jumlah tersebut atau sekitar 24,5 miliar puntung rokok merupakan sampah.

Nojorono Kudus menyadari dampak negatif dari buruknya pembuangan limbah puntung rokok dan resmi meluncurkan program Puntung Beruntung. Program ini rencananya akan berjalan secara konsisten sepanjang tahun 2023 dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2025.

Dengan pengumpulan puntung melalui sistem Bank Butt yang disediakan di berbagai lokasi di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Kabupaten Kudus, optimalisasi penyerapan puntung telah menghasilkan pengumpulan lebih dari 6.000 puntung yang diolah dan diolah menjadi multi barang -tujuan. Salah satunya adalah asbak ekologi.

Baca juga: Blibli mendukung penerapan ekonomi sirkular

Kolaborasi yang terjalin Nojorono Kudus dengan berbagai komunitas memiliki komitmen yang konsisten untuk mengatasi permasalahan sampah dari belakang sekaligus mendorong keberlanjutan ekonomi sirkular Nojorono.

Arief Goenadibrata, Direktur PT Nojorono Tobacco International, mengatakan pengelolaan limbah puntung rokok merupakan tantangan kompleks yang memerlukan kolaborasi antara pemerintah, industri tembakau, masyarakat, dan komunitas lingkungan.

“Nojorono Kudus telah membangun kolaborasi dengan berbagai komunitas yang sama-sama berkomitmen untuk mengatasi masalah tumpukan sampah dan mendorong keberlanjutan ekonomi sirkular Nojorono. “Inisiatif untuk mendaur ulang limbah puntung rokok masih kurang. Kami berharap kerjasama ini dapat mendorong masyarakat lokal menjadi agen perubahan dalam mengatasi dampak negatif limbah puntung rokok terhadap lingkungan,” kata Arief pekan lalu.

READ  Pemerintah Kota Bandung mendorong setiap kabupaten untuk lebih inovatif dalam menangani permasalahan sampah

Upacara dilaksanakan tepat di Lalana Space Bandung. Eliza Susanto, Kepala departemen komunikasi korporat PT Nojorono Tobacco International mengatakan niat baik ini akan selalu dilakukan Nojorono Kudus untuk meningkatkan kesadaran di kalangan generasi muda Tanah Air,

“Proyek ini merupakan wujud konsistensi Nojoron Kudus dalam menyasar generasi muda untuk selalu sadar akan pentingnya menjaga lingkungan,” ujarnya. (Juni)

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *